Thursday, September 6, 2012

Sejarah Perkembangan Internet



 Pada awalnya, internet berasal dari sebuah jaringan komputer yang terdiri dari beberapa komputer yang dihubungkan dengan kabel yang mmebentuk sebuah jaringan (network). Pada 1969, internet pertama kali dikembangkan dengan nama ARPAnet (Advanced Research Projects Agency Network) oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat. ARPAnet dibangun dengan tujuan membuat jaringan komputer yang tersebar untuk menghindari pemusatan informasi di satu titik yang diperkirakan rawan dihancurkan jika terjadi peperangan. Jika satu bagian dari jaringan terputus, jalur yang melalui jaringan tersebut secara otomatis dipindahkan ke jalur lain.
Pada 1977, lebih dari 100 komputer mini dan mainframe terkoneksi ke ARPAnet, yang sebagian besar berada di universitas. Hubungan komputer ini dimanfaatkan oleh para dosen dan mahasiswa untuk berbagi informasi, tanpa meninggalkan komputer. Pada awal 1980-am, ARPAnet dibagi menjadi 2 jaringan, yaitu ARPAnet dan Milnet (Military Network). Keduanya saling berhubungan sehingga komunikasi tetap dapat berjalan. Jaringan interkoneksi ini disebut DARPA Internet, tetapi selanjutnya hanya disebut internet. Internet ini hanya dapat diakses dengan komputer mini dan mainframe. Setelah dibukanya layanan Usenet dan Bitnet, internet dapat diakses melalui PC. Protokol yang digunakan adalah TCP/IP dan dengan penggunaan sistem DNS (Domain Name Service).
Pada 1986, dibentuk NSFNET (National Science Foundation Network) yang perlahan menggantikan ARPAnet. Pada Maret 1990, ARPAnet dibubarkan. Pada masa NSFNET, berbagai jaringan internasional didirikan dan dihubungkan ke NSFNET. Saat ini terdapat lebih dari 4.000.000 host internet di seluruh dunia. Sejak 1988, internet tumbuh secara vepat dan berlipat ganda setiap tahun.

Sejarah Perkembangan Internet di Indonesia:


Jaringan komputer dan internet masuk ke Indonesia sekitar tahun 1980-an. Jaringan ini menghubungkan 5 universitas dengan fasilitas dial up yang disebut UNInet. Ke-5 universitas tersebut adalah Universitas Indonesia (UI), Universitas Terbuka (UT), Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Gajah Mada (UGM), dan Institut Teknologi Sepuluh November (ITS).
Perkembangan jaringan internet di Indonesia dimulai pada pertengahan era 1990, namun sejarah perkembangannya dapat diikuti sejak era 1980-an. Pada awal perkembangannya, kehadiran jaringan internet diprakarsai oleh kelompok akademis/mahasiswa dan ilmuwan yang memiliki hobi dalam kegiatan-kegiatan seputar teknologi komputer dan radio. Para akademis dan ilmuwan tersebut memulai berbagai peercobaan di universitas dan lembaga pemerintah dengan melakukan penelitian yang berhubungan dengan teknologi telekomunikasi, khususnya komputer beserta jaringannya. Karenanya, internet hadir sebagai bagian dari proses pendidikan di universitas dan berfungsi memudahkan pertukaran data dan informasi, yang hadir tidak hanya dalam lingkungan kampus/lembaganya saja, melainkan antar kampus dan antar negara. Pada tahun 1988, pengguna awal Internet di Indonesia memanfaatkan CIX (Inggris) untuk mengakses internet. CIX menawarkan jasa e-mail dan newsgroup hingga menawarkan jasa akses HTTP. Saat itu, pengguna Internet memakai modem 1200 bps dan saluran telepon internasional yang sangat mahal untuk mengakses Internet. Di tahun 1989, Compuserve (AS) hadir dan menawarkan jasa yang sama. Beberapa pengguna Compuserve memakai modem yang dihubungkan dengan Gateway Infonet yang terletak di Jakarta. Saat itu, biaya akses internet dengan Compuserve terbilang mahal, walaupun jauh lebih murah dari CIX. Kehadiran jaringan internet di Indonesia sendiri diawali perkembangan kegiatan amatir radio dengan berdirinya Amatir Radio Club (ARC) ITB pada tahun 1986. Menggunakan pesawat Transceiver HF SSB Kenwood TS430 dan komputer Apple II, belasan mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) seperti Harya Sudirapratama, J. Tjandra Pramudito, Suryono Adisoemarta dan Onno W. Purbo dibantu oleh Robby Soebiakto, pakar diantara para amatir radio, berhasil mengkaitkan jaringan amatir Bulletin Board System (BBS) -merupakan jaringan e-mail store and forward- yang berhubungan dengan server BBS amatir radio lainnya di seluruh dunia agar e-mail dapat berjalan dengan lancar. Robby Soebiakto meyakini bahwa masa depan teknologi jaringan komputer akan berbasis pada protokol TCP/IP. Karenanya, Ia membuat teknologi radio paket TCP/IP yang diadopsi oleh para rekannya di BPPT, LAPAN, UI, & ITB dan yang menjadi cikal bakal berdirinya jaringan internet yang bernama PaguyubanNet. Selain Robby Soebiakto, hadir pula Rahmat M. Samik-Ibrahim yang membangun jaringan Internet di Universitas Indonesia (UI). Muhammad Ihsan yang membangun jaringan komputer menggunakan teknologi radio paket band 70cm & 2m yang dikenal sebagai JASIPAKTA. Selain itu, ada juga Suryono Adisoemarta, Putu, Firman Siregar, Adi Indrayanto hingga Onno W. Purbo yang juga memiliki peran penting pada awal pembangunan Internet di Indonesia sejak tahun 1992 hingga 1994. 

No comments:

Post a Comment